Engkong Fisika

Melihat Partikel “Hantu”


Print

Sumber: Particle Zoo

Ada banyak “hantu” di sekitar kita loh! Masak sih? Kok jadinya serem! Hantu yang dimaksud Engkong adalah partikel-partikel yang bersifat seperti hantu, yakni ada tapi nggak bisa kita rasakan. Buat penggemar fisika partikel mungkin sudah ada bayangan yang dimaksud yakni neutrino. Tapi yang hari ini yang akan diceritakan adalah partikel yang lain: partikel muon.

Partikel muon adalah partikel yang ditemukan oleh Carl Anderson dan Seth Neddermeyer pada tahun 1936. Muatan muon sama persis dengan muatan elektron, namun massanya 200 kali lipat massa elektron. Muon tercipta dalam jumlah yang banyak di atas atmosfer bumi akibat tumbukan dari sinar kosmis dengan atmosfer. Berbeda dengan elektron, proton dan neutron, muon tidak umum dijumpai di sekitar kita. Hal ini terjadi karena muon meluruh dengan sangat cepat, sekitar 2 mikrodetik. Seharusnya muon yang tercipta di atmosfer sudah meluruh setelah menempuh jarak 600 meter, sehingga muon tidak dapat dilihat di permukaan bumi. Namun karena dilatasi waktu yang dicetuskan oleh teori relativitas Einstein, muon akan memerlukan waktu lebih lama lagi untuk meluruh, sehingga ada sekitar sebuah muon yang melewati setiap cm2 dari permukaan bumi setiap menitnya.

Ada sekitar puluhan muon melintasi tubuh kita setiap detiknya. Tetapi mengapa kita tidak merasakannya? Hal ini terjadi karena muon hanya sedikit sekali berinteraksi dengan tubuh kita, sehingga kita tidak merasakannya. Namun jika menggunakan sebuah kamera, kita masih bisa melihat jejak dari muon.

Sebetulnya banyak kamera yang bisa digunakan untuk menangkap foto dari muon, asalkan kamera tersebut dapat mengambil gambar dengan eksposure yang sangat lama. Ukuran dari CCD sebuah kamera adalah sekitar 1 cm2. Maka jika kita ingin satu buah muon melewati CCD tersebut maka diperlukan eksposure sekitar satu menit.

Engkong menggunakan kamera Canon 450D. Langkah-langkah yang Engkong lakukan agar menghasilkan gambar yang baik adalah

  • Eksposure yang lebih lama dengan fitur Bulb
  • Kualitas gambar diset maksimum.
  • Sensitifitas diset pada ISO 1600
  • Pada bagian menu, terdapat Custom Functions, nyalakan Long exp. noise reduction.
  • Live view dimatikan
  • Tutup dari kamera dipasang.
  • Kamera dinyalakan selama tiga menit (atau lebih) dengan arah ke atas.

Karena tutup kamera dipasang, maka seharusnya gambar yang terlihat adalah gelap total. Dan inilah yang didapat Engkong pada dua gambar di bawah.

cr1

cr2

Namun kalau diperhatikan baik-baik ada bercak warna warni pada gambar tersebut. Hasil crop pada gambar pertama yang menampilkan bercak-bercak tersebut seperti berikut

Sedangkan pada gambar kedua, bercak-bercak tersebut seperti berikut

Ukuran masing-masing gambar di atas adalah 20 pixel x 20 pixel.

Sebagian dari bercak ini mungkin adalah hot pixel. Hot pixel adalah fenomena ketika arus listrik bocor dan melewati sensor CCD sehingga sensor CCD mengira bahwa ada gambar yang tertangkap. Namun sebagian besar hot pixel sudah dikurangi dengan pilihan Long exp. noise reduction. Sebagian dari pixel yang berwarna-warni, terutama yang berbentuk garis dan berwarna dominan putih adalah muon yang berinteraksi dengan sensor CCD dari kamera!

Jadi menggunakan dengan menggunakan kamera biasa, kita sudah bisa melihat partikel hantu eksotis. Menarik bukan?

Penulis: Reinard Primulando, yang dipanggil Engkong oleh beberapa adik kelasnya ketika kuliah, adalah peneliti fisika partikel yang juga merupakan dosen Fisika Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Penulis dapat dihubungi pada email rprimulando@unpar.ac.id

Tinggalkan komentar »

Pierre de Fermat: Troll Dari Abad ke-17


Pada tahu kan apa itu troll? Kalau definisi troll di internet adalah orang yang biasanya meninggalkan komentar yang menghebohkan di dunia maya. Kadang-kadang setelah meninggalkan komentar heboh itu dia pun menghilang, sementara komentator yang lain berantem. Troll paling jagoan menurut engkong adalah Pierre de Fermat, matematikawan dari abad ke-17. Memang dia tidak kenal internet, tapi komentarnya membuat heboh dunia selama lebih dari 300 tahun!

Pierre de Fermat.jpg

sumber: Wikipedia

Fermat sebenarnya adalah matematikawan amatir dari Prancis yang hidup pada tahun 1601 (atau 1607 menurut beberapa sumber) hingga tahun 1665. Pekerjaan utamanya adalah anggota dari dewan hakim kota Toulouese. Namun ia sangat tertarik dengan matematika sehingga di waktu senggangnya ia meluangkan waktu untuk mengulik berbagai persoalan matematika. Hasil dari perhitungannya kemudian disampaikan kepada teman-teman matematikawannya melalui surat. Karena bukan matematikawan profesional, sering kali cara kerja Fermat tidak umum. Bahkan terkadang ia menulis sebuah teori matematika tanpa membuktikannya. Buktinya kemudian ditemukan oleh matematikawan lainnya. Namun bukan berarti pekerjaannya tidak penting. Bersama Blaise Pascal, ia melahirkan cabang ilmu probabilitas modern. Para fisikawan mengenalnya dengan prinsip Fermat (prinsip waktu terpendek) yang dipakai sebagai salah satu basis dari optik geometri.

Pada tahun 1637, ketika membaca buku Arithmetica karangan Diophantus, Fermat menulis komentar seperti ini di buku tersebut

Cubum autem in duos cubos, aut quadratoquadratum in duos quadratoquadratos, et generaliter nullam in infinitum ultra quadratum potestatem in duos eiusdem nominis fas est dividere cuius rei demonstrationem mirabilem sane detexi. Hanc marginis exiguitas non caperet.

Yang artinya

Tidak mungkin untuk memisahkan sebuah bilangan pangkat tiga menjadi jumlah dua bilangan pangkat tiga, atau sebuah bilangan pangkat empat menjadi dua bilangan pangkat keempat, atau secara umum, pangkat yang lebih tinggi dari dua, menjadi dua bilangan dengan pangkat yang sama. Saya telah menemukan bukti dari teori yang benar-benar mengagumkan ini, yang terlalu sempit untuk dituliskan margin ini.

sumber: Wikipedia

Kalau dituliskan dalam bentuk matematika adalah untuk semua bilangan bulat positif (a, b, c, n), tidak mungkin ada solusi dari an + bn = cn, dengan n > 2. Fermat menyatakan bahwa ia sudah menemukan buktinya, tetapi terlalu sempit untuk dituliskan di margin buku Arithmetica. Pernyataan matematika tadi dikenal dengan teorema terakhir Fermat.

Teorema tadi terlihat gampang buat dibuktikan bukan? Ketika teorema terakhir Fermat dipublikasikan oleh anaknya pada tahun 1655, banyak matematikawan berusaha untuk membuktikannya, termasuk matematikawan hebat seperti Euler, Gauss, Legendre, Dirichlet, Abel dan Hilbert. Tahun demi tahun berlalu, abad demi abad berlalu namun tak seorang pun yang berhasil menemukan bukti dari teorema terakhir Fermat ini, namun para matematikawan tidak menyerah dan terus berusaha. Setelah komputer ditemukan, matematikawan mulai memakai komputer untuk mengecek kebenaran dari teori ini. Hingga pada tahun 1993 sudah empat juta bilangan prima digunakan, dan teori ini tetap bertahan. Jadi sangat, sangat mungkin bahwa teori ini benar.

Andrew wiles1-3.jpg

sumber: Wikipedia

Kemudian datanglah matematikawan Inggris bernama Andrew Wiles yang lahir pada tahun 1953. Ketika berumur 10 tahun ia sudah mengerti pernyataaan dari teorema terakhir Fermat. Ia sangat kaget ketika mengetahui bahwa teori ini belum diketahui buktinya walaupun umur teori ini sudah 3 abad! Dia memutuskan bahwa satu saat ia akan memecahkan teori ini. Sebagai anak umur 10 tahun, ia sadar bahwa ilmunya belum cukup. Jadi ia dengan tekun belajar matematika hingga mendapatkan gelar doktor pada tahun 1980. Setelah mendapatkan gelar doktor, ia masih belum dapat mendapatkan ide untuk memecahkan teorema terakhir Fermat. Pada tahun 1986, ia menemukan hasil kerja beberapa matematikawan sebelumnya, termasuk Andery Frey, yang berguna untuk menyelesaikan teorema terakhir Fermat. Ia akhirnya memutuskan untuk menghabiskan waktunya secara penuh untuk membuktikan teorema ini. Ia bekerja secara rahasia, hanya istrinya yang tahu. Akhirnya setelah tujuh tahun bekerja pada tahun 1993, ia merasa sudah berhasil membuktikan teorema terakhir Fermat. Ia pun mengumumkan hasilnya ke seluruh dunia. Sayangnya mesin tetot Ridwan Kamil, eh matematikawan pun bekerja. Beberapa matematikawan menemukan beberapa kesalahan dalam pembuktian tersebut. Terpaksa Wiles harus kembali bekerja. Setelah setahun bekerja dan nyaris putus asa, akhirnya ia berhasil membetulkan kesalahannya. Akhirnya pada tahun 1994, teorema terakhir Fermat benar-benar terbukti. 357 tahun setelah teorema tersebut diutarakan!

Ya Fermat adalah troll sejati. Komentarnya singkatnya di sebuah buku membuat heboh para orang jenius dunia selama lebih dari tiga abad! Kalau troll di internet paling membuat heboh satu hari. Itupun biasanya yang nanggapin orang yang kurang kerjaan, he..he.. Balasan terakhir dari komentar Fermat membutuhkan waktu tujuh tahun untuk ditulis dan panjangnya 150 halaman. Jadi ada yang bisa mengalahkan troll jagoan engkong?

Tinggalkan komentar »

Ups Salah..


Sumber:eshape.blogspot.com

Sepertinya semua orang tahu kalau ketelitian adalah hal yang sangat penting dalam bidang fisika. Kalau ujian fisika salah mengalikan saja, nilainya sudah dikurangi, he..he… Ketelitian juga diperlukan dalam riset fisika. Namun tetap saja ada fisikawan yang terjebak dalam kesalahan. Nah, engkong mau cerita beberapa kesalahan besar yang engkong tahu

Oops-Leon

Leon M. Lederman.jpg

Leon Lederman. Sumber: Wikipedia

Leon Lederman merupakan fisikawan partikel sangat terkenal. Ia mendapatkan nobel fisika tahun 1988. Ia pula yang membuat istilah partikel Tuhan untuk partikel Higgs yang ditemukan pada tahun 2011 yang lalu. Namun pada tahun 1976, fisikawan sekelas Leon Lederman pun membuat sebuah kesalahan. Ia dan timnya yang bergabung dalam grup E288 mengumumkan penemuan partikel baru yang bermassa 6 GeV. Data yang digunakan untuk membuat “penemuan” ini diambil dari data tumbukan proton target berilium. Masalahnya terdapat pada interpretasi statistik yang digunakan oleh grup E288 ini. Ternyata peluang dari data yang dianalisa terlihat seperti ada partikel baru, walaupun tidak ada, adalah 1:50. Karena data tersebut dianalisa lebih dari 50 kali, maka kemungkinan “partikel baru” muncul sangatlah besar. Pengambilan data lebih banyak lagi menunjukan bahwa “partikel baru” ini sebenarnya tidak ada. “Partikel” ini disebut dengan Oops-Leon sebagai plesetan dari partikel Upsilon yang ditemukan setahun setelahnya.

Lebih Cepat dari Cahaya?

faster_than_light_14518753

Sumber: humour.co.uk

Neutrino adalah partikel yang susah sekali dideteksi. Ada beberapa eksperimen yang berusaha untuk mengetahui sifat dari partikel misterius ini. Salah satu eksperimen ini, OPERA, pada tahun 2011 menunjukan bahwa neutrino memiliki kecepatan yang lebih cepat dari cahaya. Hal ini tentu saja membuat kehebohan di kalangan fisikawan. Teori relativitas Einstein menyatakan bahwa tidak mungkin bagi partikel normal untuk lebih cepat dari cahaya. Jika hasil penelitian OPERA ini benar, teori relativitas Einstein harus dirombak! Namun beberapa bulan kemudian OPERA merevisi penemuannya ini. Mereka menyatakan bahwa kecepatan neutrino tidak lebih cepat dari kecepatan cahaya. Jadi apa yang salah dengan eksperimen sebelumnya? Ternyata masalahnya adalah ada satu kabel fiber optik yang menghubungkan komputernya longgar. Begitu kabelnya dikencangkan, masalah hilang!

Memasak Sinyal

Peryton adalah sinyal ledakan gelombang radio yang diamati oleh teleksop radio Parkes di Australia. Hingga tahun 2015 ini, sebanyak 25 peryton telah diamati. Uniknya sebagian besar sinyal peryton datang di sekitar jam makan siang. Aneh bukan? Hal ini membuat beberapa astronom curiga bahwa sinyal peryton sebenarnya bukan datang dari luar angkasa. Mereka kemudian mencari-cari barang di pos penjagaan teleskop tersebut untuk mencari tahu benda manakah yang dapat menyebabkan “ledakan” gelombang radio. Ternyata sumber “ledakan” itu adalah oven microwave. Uniknya lagi sinyal tersebut hanya datang ketika microwave yang menyala dibuka pintunya sebelum dimatikan. Yah… ternyata sinyal yang dikira dari luar angkasa, cuma sinyal yang dibuat oleh manusia yang kelaparan, ha..ha…

Arrival times of perytons vs. FRBs

Distribusi dari jumlah pertyon sebagai fungsi dari waktu peryton diamati. Sumber: http://www.planetary.org/

Yah.. kesimpulan artikel ini adalah semua orang bisa membuat kesalahan. Mungkin bedanya dengan kita, para ilmuwan yang disebut di atas berusaha setengah mati agar kesalahan tersebut tidak terjadi. Dan ketika kesalahan terjadi, mereka belajar banyak dari kesalahan. Buktinya 12 tahun setelah Leon Lederman melakukan kesalahan, ia mendapatkan Nobel Fisika 🙂

Tinggalkan komentar »

Radioaktif, Si Pemecah Misteri Alam


https://i0.wp.com/sd.keepcalm-o-matic.co.uk/i/keep-calm-and-get-radioactive-3.png

Radioaktif? Serem ah! Berbahaya dan bisa membunuh orang tuh! Ya, kebanyakan orang takut dengan radioaktif. Mungkin pada ingat tragedi Fukushima di Jepang beberapa tahun yang lalu. Atau mungkin ingatnya bom atom yang dijatuhkan di Hirosima dan Nagasaki. Tapi mungkin kalian juga tahu bahwa radioaktif banyak gunanya dalam berbagai kehidupan. Selain untuk pembangkit tenaga listrik, radioaktifitas juga bisa digunakan untuk mensterilkan makanan, mengetahui lokasi penyakit, menyembuhkan penyakit, dll. Kayaknya semua penjelasannya ada di buku SMA. Nah, di artikel ini Engkong mau cerita tentang penggunaan sifat radioaktif yang lain yang membantu memecahkan misteri dari alam semesta.

Penemuan sifat genetik dari DNA

Sebelum tahun 1950an, para ilmuwan belum mengetahui bagian mana dari sebuah sel yang membawa sifat genetik (turunan). Saat itu DNA telah ditemukan, namun banyak ilmuwan yang tidak percaya bahwa molekul yang relatif kecil ini bisa membawa sifat genetik yang kompleks. Saat itu ada hipotesa tandingannya adalah protein, yang jauh lebih besar dan komples, yang membawa sifat genetik.

Datanglah virus sebagai juri di pertandingan antara hipotesa ini. Kalau ingat pelajaran di sekolah dulu, virus itu sangat sederhana, hanya terdiri dari protein dan DNA. Fakta ini juga sudah diketahui oleh para ilmuwan pada tahun 1950an. Virus juga dapat menginfeksi bakteri dan mereplikasi diri di dalamnya menggunakan materi yang terdapat di dalam bakteri.

Fakta inilah yang digunakan oleh Hershey dan Chase untuk menunjukkan bahwa DNA yang membawa sifat genetik. Yang mereka lakukan adalah membuat dua koloni virus menjadi radioaktif. Yang pertama dengan mengganti atom sulfur yang tidak radioaktif di virus dengan 35S (sulfur dengan nomor atom 35) yang bersifat radioaktif. Koloni kedua dibuat dengan mengganti fosfor tidak radioaktif dengan 32P yang bersifat radioaktif. DNA tidak memiliki sulfur sama sekali, sehingga bagian radioaktif dari virus yang mengandung 35S adalah proteinnya, begitu pula sebaliknya.

Kemudian masing-masing koloni ini dibiarkan untuk menginfeksi koloni bakteri yang tidak radioaktif (kasihan yang bakterinya :P, for science! Yea!!). Kemudian bakteri yang terinfeksi ini dipisahkan dengan sisa materinya virusnya. Ternyata bakteri yang diinfeksi oleh virus yang mengandung 35P bersifat radioaktif. Sebaliknya bakteri yang diinfeksi oleh virus yang mengandung 35S tidak bersifat radioaktif. Artinya bahwa hanya DNA dari virus yang masuk ke bakteri dan mereplikasi dirinya. Aha! Berarti DNA-lah yang membawa sifat genetik dari makhluk hidup.

Dari eksperimen ini juga didapat diagram bagaimana cara virus menginfeksi bakteri dan memperbanyak diri

https://i0.wp.com/users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/H/Hershey_Chase.gif

Penyebab kawan Beringer

Kawah Barringer

“Gunung api!” “Meteor!” “Yang lain ah!” #jambak-jambakan. Begitulah versi sinetron dari debat tentang asal dari kawah Barringer yang gambarnya kalian pasti pernah lihat. Lokasi kawah ini sangat dekat dengan kumpulan gunung api San Fransisco, sehingga hipotesis bahwa kawah ini merupakan kawah gunung berapi yang sudah mati lumayan masuk akal. Tetapi beberapa ilmuwan juga menemukan serpihan serpihan kecil meteorit di sekitar kawah tersebut. Jadi hipotesis bahwa kawah tersebut dibentuk dari meteor yang jatuh juga cukup masuk akal. Maka jadilah para ilmuwan jambak-jambakan, eh, berdebat soal penyebab terjadinya kawah yang diameternya 1.1 km ini.

Untuk kasus ini jurinya adalah bom atom. Ha, bagaimana caranya bom atom dijadikan juri? Pada tahun 1950an, di masa perang dingin, sering dilakukan test bom atom di atas tanah. Bom atom energinya tentunya sangat besar walaupun tidak sebesar energi dari beberapa meteor. Energi bom Hirosima cuma seperduapuluh energi dari meteor Chelyabinks yang diameternya 20 meter. Phew…untung saja meteor yang jatuh ke bumi di tahun 2013 ini tidak sampai menghancurkan kota atau desa.

IMG_6630

Shocked quartz

Nah, pada tahun 1960, Eugene Shoemaker, menyadari satu bentuk batuan yang unik yang ditemukan di tempat test bom atom. Batuan ini sekarang dikenal dengan nama shocked quartz. Pada dasarnya, shocked quartz ini adalah pasir biasa yang terkena tekanan yang sangat besar sehingga bentuknya berubah. Jadi kalau kita menemukan shocked quartz di satu area, maka kita lumayan yakin bahwa ada area itu pernah mengalami tekanan yang sangat besar. Salah satu penyebab tekanan yang besar itu bom atom atau tumbukan meteorid.

Shoemaker kemudian mencari-cari apakah ada shock quartz di kawah Barringer. Aha! Ternyata ketemu banyak sekali. Karena kita tahu bahwa ketika kawah Barringer terbentuk, 50.000 tahun yang lalu, belum ada bom atom, maka kawah Baringer tercipta karena tumbukan meteor.

Kawah Chicxulub, yang berdiameter 180 km, juga dikonfirmasi sebagai kawah tumbukan meteor dengan cara yang sama. Di sekitar kawah Chicxulub ditemukan banyak shock quartz. Usia dari lapisan tempat ditemukannya shocked quartz ini sekitar 66 juta tahun yang lalu, bertepatan dengan waktu punahnya dinosaurus!

Banyak sekali guna material radioaktif dalam memecahkan misteri alam semesta. Jadi jangan takuti radioaktif, tapi pelajari! 😀

Tinggalkan komentar »

Kantong Ajaib Doraemon, Mungkinkah?


Doraemon.. siapa sih yang nggak kenal? Robot kucing yang dilahirkan abad ke-22 ini diutus untuk menolong Nobita. Kantong ajaib Doraemon bisa mengeluarkan berbagai macam barang yang bisa menyelesaikan masalah-masalah Nobita. Andai Doraemon ada di kehidupan nyata yah, pasti hidup kita jadi lebih nyantai. Kita tinggal bilang “Doraemon.. tolong dong Doraemon…” dengan muka memelas, he..he…. Eh, tapi mungkin nggak ya alat-alat Doraemon akan terjadi? Masih ada 100 tahun kan buat menciptakan teknologi baru tersebut. Seratus tahun yang lalu TV aja belum ada; sekarang TV ada di mana-mana, dengan berbagai bentuk pula! Seratus tahun lagi, siapa yang tahu teknologi kita sudah secanggih apa? Nah, sekarang kita tebak-tebakan teknologi Doraemon apa yang kira-kira bisa diciptakan di masa depan atau yang nggak bisa yah..

Kantong Ajaib https://engkongfisika.files.wordpress.com/2014/12/f324c-kaos2banime2bdoraemonjual2bkaoskaos2bdistro2bmurah.jpg

Ya, di tiap episode Doraemon pasti mengeluarkan alat-alat mengagumkan dari kantong ajaibnya. Jumlah alat tersimpan di kantong ajaib ini puluhan atau mungkin ratusan. Daftar dari sebagian barang yang keluar dari kantong ajaib bisa dilihat di link kaskus ini. Nah bagaimana caranya kantong ajaib Doraemon menyimpan barang sebanyak itu? Tebakan Engkong, kantong ajaib Doraemon itu sebenarnya adalah printer 3D. Printer 3D sudah dijual bebas saat ini. Berbagai macam benda yang berguna telah dihasilkan oleh printer 3D antara lain: kaki dan tangan palsu, sepatu, gitar akustik, lensa kamera, dll..dll… Seratus tahun lagi sepertinya printer 3D bisa membuat segala macam barang. Jadi mungkin saja Doraemon sebenarnya adalah printer berjalan, ha..ha…

Baling-Baling Bambu https://aws-dist.brta.in/2014-12/88e09a55dfb973f4ddfff96e81448dc3_imresized.jpg Coba tarik rambut di kepalamu. Kurang keras, tarik sampai kamu hampir mejerit. Sakit kan? Tapi apakah kamu terangkat? Engkong jamin tidak. Dalam kasus baling-baling bambu, yang tertarik adalah rambut kamu. Jadi sebelum kamu terangkat oleh baling-baling bambu, dijamin kamu bakal menjerit-jerit kesakitan. “Ah yang ditarik sama baling-baling bambu mungkin aja kulit kepala. Kan baling-baling bambu nempel langsung sama kulit kepala.” Sama saja sakitnya, silahkan dicoba narik kulit kepala sendiri. Atau mungkin ada yang punya ide pakai tali di dagu seperti kalau pakai helm. Hm.. itu jadinya leher yang harus menopang berat badan. Itu sama saja dengan kita menggantung diri kita sendiri, alias gantung diri. Ya, jadinya baling-baling bambu kayaknya nggak bakal bisa jadi teknologi masa depan. Yang mungkin untuk membawa kita terbang adalah jet pack.

Jelly Penerjemah

https://i0.wp.com/j-cul.com/wp-content/uploads/2012/12/jelly-translator.pngDi masa depan jelly penerjemah pasti akan ada logo Google-nya, whwhwhwh. Jelly penerjemah tampaknya akan merupakan gabungan antara Google Translator, Google Voice Search dan processor yang lebih kecil dari Google Glass. Jadi Google yang paling mendekati untuk mencapai teknologi ini, walaupun belum sempurna. Sekarang saja kita sudah bisa ngobrol dengan Google Now atau Siri walaupun belum sangat lancar. Tapi menurut hukum Moore dalam seratus tahun lagi mungkin processor sekecil processor di hp atau Google Glass sekarang akan satu milyar kali lebih kencang dari super komputer! Whoa! Seratus tahun lagi mungkin kita langsung ngomong sama teman-teman dari Swedia tanpa harus pakai bahasa Tarzan. Hm… asik yah!

Pintu Ke Mana Saja

Ah.. coba saja pintu ke mana saja beneran ada ya? Kita nggak perlu pusing biarpun harga BBM naik, https://engkongfisika.files.wordpress.com/2014/12/4680e-pintukemanasaja.jpg ha..ha.. Alat yang bisa menghubungkan dua tempat memang jadi impian semua orang. Bukan cuma di Doraemon saja alat semacam ini ditampilkan. Di film seperti Interstellar dan Star Trek, pintu ke mana saja juga ada dalam bentuk wormhole. Sebenarnya wormhole yang bisa menghubungkan dua tempat secara matematika mungkin saja terjadi. Tapi keberadaan secara fisika masih tanda tanya. Masih diperlukan usaha yang keras untuk mengetahui keberadaannya. Jadi menurut Engkong akan sangat susah untuk mencapai teknologi ini satu abad dari sekarang. Eh ngomong-ngomong menurut teorema relativitas Einstein, ruang dan waktu itu sebenarnya hal yang sama. Jadi kalau kita sudah berhasil membuat mesin ruang, kita juga telah menemukan mesin waktu. Mesinnya ya sama, mesin ruang dan mesin waktu. Hm… kalau begitu laci mesin waktu Doraemon dan pintu ke mana saja sebenarnya barang yang sama yah? Kemasannya aja yang beda. Ya..ya…ya… #nyengir . 10849891_756137761127590_6413019358451348472_n

Demikian tebak-tebakan Engkong tentang alat-alat Doraemon. Kalau ada yang kurang pas silahkan dikritik. Silahkan ditambah juga untuk alat-alat Doraemon yang lain.

Tinggalkan komentar »